Studi Eksploratif tentang Harapan Mahasiswa terhadap Reformasi IDI

Pendahuluan

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi kedokteran terbesar di Indonesia memegang peran strategis dalam menentukan arah kebijakan dan etika profesi medis. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, IDI menghadapi berbagai tantangan, mulai dari dinamika internal, tekanan politik, hingga tuntutan transparansi dan akuntabilitas publik. Dalam konteks ini, suara mahasiswa kedokteran—sebagai generasi penerus dunia medis—menjadi sangat penting untuk didengar. Artikel ini menyajikan studi eksploratif mengenai harapan mahasiswa terhadap reformasi IDI, dengan tujuan memberikan gambaran awal tentang perspektif dan aspirasi mereka terhadap masa depan organisasi profesi ini.

Lire également : Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam Perspektif Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi dan Farmasi

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif, dengan wawancara mendalam terhadap 15 mahasiswa kedokteran dari berbagai universitas di Indonesia. Responden dipilih secara purposif berdasarkan keterlibatan mereka dalam kegiatan akademik dan organisasi. Data dianalisis dengan teknik tematik untuk mengidentifikasi pola harapan dan aspirasi mereka terhadap reformasi IDI.

A lire également : Comment organiser une expédition pour observer les guépards en Namibie?

Hasil dan Temuan Utama

  1. Transparansi dan Akuntabilitas

Mayoritas mahasiswa menyuarakan pentingnya transparansi dalam pengambilan keputusan IDI, khususnya dalam proses pemilihan pengurus dan pengambilan kebijakan strategis. Mereka berharap IDI membuka ruang diskusi publik dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara rutin dan terbuka.

« Kami ingin tahu siapa yang mewakili kami dan bagaimana mereka membuat keputusan penting. Ini penting agar kami percaya pada IDI sebagai organisasi profesi, » ujar salah satu responden.

  1. Representasi Mahasiswa dan Dokter Muda

Mahasiswa merasa kurang terwakili dalam struktur organisasi IDI. Mereka berharap adanya forum resmi atau perwakilan mahasiswa dan dokter muda dalam proses reformasi, guna menjembatani transisi dari dunia pendidikan ke dunia praktik.

  1. Modernisasi dan Inovasi

Generasi muda kedokteran berharap IDI lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan inovasi digital, seperti pelayanan kesehatan berbasis digital, penggunaan AI dalam diagnosa, dan edukasi kedokteran daring.

  1. Etika dan Profesionalisme

Sebagian besar responden menyatakan kekhawatiran terhadap degradasi etika dalam praktik kedokteran. Mereka menginginkan IDI memperkuat kode etik profesi dan menegakkan sanksi terhadap pelanggaran dengan tegas dan adil.

  1. Peran Advokasi

Mahasiswa menaruh harapan besar agar IDI menjadi garda terdepan dalam advokasi hak-hak tenaga kesehatan, terutama dalam kondisi krisis seperti pandemi, serta dalam menjembatani dialog antara dokter, pemerintah, dan masyarakat.

Diskusi

Temuan ini menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran memiliki pandangan kritis dan konstruktif terhadap masa depan IDI. Mereka tidak hanya menginginkan perubahan struktural, tetapi juga perubahan nilai dan budaya organisasi yang lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap tantangan zaman.

Reformasi IDI bukan sekadar soal mengganti pengurus atau memperbarui AD/ART, melainkan tentang membangun kepercayaan kolektif dan kolaborasi lintas generasi dalam dunia profesi. Dengan melibatkan mahasiswa sebagai bagian dari proses, IDI dapat memastikan keberlanjutan organisasinya di masa depan.

Kesimpulan

Studi ini menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran memiliki harapan besar terhadap reformasi IDI, mulai dari peningkatan transparansi, keterlibatan aktif generasi muda, hingga penguatan etika profesi. Harapan ini seharusnya menjadi bahan pertimbangan serius bagi IDI dalam merumuskan arah reformasinya. Melibatkan mahasiswa bukan hanya bentuk inklusivitas, tetapi juga investasi strategis untuk masa depan dunia kedokteran Indonesia yang lebih berintegritas dan inovatif.

CATEGORIES:

Actu